Langsung ke konten utama

UAS BAHASA INDONESIA PROFESI 2017

Inter-Relasi:

A:Toleransi
B:Perkembangan Zaman
C:Sikap Individualisme (egoistik)
D:Perbedaan


Pokok Pikiran di Paragraf:


1.Dampak Perkembangan Zaman.
2.Faktor sikap Intoleran di Indonesia.
3.Agama di Indonesia.
4.Suku dan Ras di Indonesia.
5.Pekerjaan dan Budaya Sosial.
6.Cara untuk menciptakan sikap semangat bertoleransi.
7.Hal yang perlu dilakukan Generasi Penerus dan Masyarakat Indonesia.

KEMANA PERGINYA TOLERANSI?

     Dizaman yang semakin modern ini, banyak orang yang tidak mempedulikan kebersamaan, kerjasama ataupun kesadaran diri bahwa hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, itu berarti kita sebagai manusia saling membutuhkan satu sama lain. Bagaimana tidak, sudah banyak hal-hal disekitar kita yang memperlihatkan bahwa pada saat ini kemajuan pengetahuan maupun teknologi merubah pola pikir dan juga gaya hidup mereka. Seperti halnya sifat individualisme yang banyak orang alami, sifat ini membuat mereka kurang mementingkan kebersamaan, kerjasama, dan kurang mengenal lagi apa itu toleransi.

Negara Indonesia ini merupakan Negara yang memiliki banyak culture budaya dan social yang beragam, itu dapat dibuktikan dari banyaknya bahasa, suku, ras, agama dan cara berperilaku sosial yang terdapat di Negara Indonesia ini. Jika kita coba kembali menengok sejarah, bahwa kemerdekaan Indonesia ini adalah hasil dari semangat, kesatuan dan jiwa toleran yang tinggi antar masyarakat Indonesia untuk bersatu membasmi penjajah. Namun, pada saat ini Indonesia sangat kurang memiliki semangat toleransi. Perkembangan zaman dan pola pikir masyarakat Indonesia yang kurang mempelajari dan menghayati sejarah dan juga sudah tidak lagi berlandaskan Pancasila sebagai dasar hidup di Negara Indonesia merupakan faktor dari tumbuhnya sikap intoleran di Negara kita ini.

Agama merupakan salah satu culture di Negara Indonesia, ada beberapa kepercayaan yakni Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, maupun Kong Hu Cu. Dari beberapa kepercayaan ini pastinya perbedaan antar umat sangat kental melekat pada dirinya masing-masing. Jika pandangan terhadap perbedaan keyakinan ini tidak berlandaskan atas Pancasila sebagai Dasar Negara, pastinya banyak hal yang membuat satu sama lain mengalami pertikaian. Contohnya saja berita yang santer di media-media Indonesia beberapa waktu yang lalu, kasus “Penistaan Agama” yang dilakukan oleh Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta di Kepulauan Seribu. Kasus tersebut, sangat membuktikan bahwa masyarakat Indonesia pada saat ini kurang sekali menjunjung tinggi arti toleransi antar umat dan sangat sensitive terhadap perbedaan.

Di Indonesia ini, juga memiliki berbagai macam Suku maupun Ras, ada Ras Papua Melanezoid, Ras Negroid, dan Ras Weddoid. Dan juga berbagai Suku yaitu Batak, Toraja, Dayak, Jawa, Bugis dan Madura. Dari banyaknya Suku dan Ras ini juga dapat memancing sebuah permasalahan, contohnya saja Konflik Sampit yang melibatkan Etnis Dayak sebagai penduduk asli dan Etnis Madura sebagai transmigran. Konflik tersebut menjadi cermin bahwa dari tahun ke tahun Indonesia semakin banyak memiliki masyarakat yang pluralis dan lunturnya toleransi akibat budaya egoistik yang semakin besar.

Pekerjaan dan budaya sosial pun juga menjadi bahasan yang cukup hangat di Negara ini beberapa waktu yang lalu, bagaimana tidak, dizaman yang modern ini teknologi tidak ada henti-hentinya untuk dapat membuat pekerjaan seseorang semakin mudah dan ringan. Dengan Smartphone dan akses internet saja kita sebagai generasi pada saat ini dapat melakukan dan menemukan apa saja yang kita butuhkan. Bisnis online contohnya, pada zaman dahulu sangat jarang sekali kita temui kendaraan pribadi yang ada hanya angkutan umum yang untuk menumpanginya kita mungkin harus menunggu lama atau berjalan terlebih dahulu. Pada saat ini, angkutanumum berbasis online bukan lagi menjadi hal yang asing untuk kita. Dengan mudahnya kita mendapatkan angkutan umum hanya dengan melalui gadget dan akses internet yang tersedia, kita hanya menunggu beberapa waktu saja kita sudah dapat menumpanginya, dengan tampilan yang rapi, bersih, dan fasilitas yang baik menjadi suatu nilai tersendiri akan hal yang membuat orang pada saat ini lebih memilih hal yang praktis dan nyaman. Hal ini membuat para pemilik angkutan umum konvensional murka, hal ini membuat angkutan yang mereka miliki sepi penumpang dan berdampak pada pendapatan yang mereka dapatkan. Aksi demo dilakukan, saling menggunjing dilontarkan, bahkan saling menyakiti tidak segan-segan mereka lakukan. Ini salah satu contoh lagi, bahwa nilai toleransi di Negara kita sedang sekarat.

Dari pernyataan-pernyataan diatas kita dapat menarik kesimpulan, bahwa untuk menciptakan semangat bertoleransi yang berbeda suku, ras, agama, pekerjaan, maupun sikap sosial, kita harus menegakkan sikap dasar yang baik dan kualitas yang mapan. Dalam artian kita harus dapat bermasyarakat yang intelektual baik pemikiran, berperilaku maupun beragama. Sebelum kita memahami lebih dalam apa arti toleransi, kita harus mengetahui lebih dalam makna toleransi di Negara kita ini yang memiliki beragam Suku, Ras, maupun Agama. Makna toleransi baik di Indonesia maupun di dunia sangatlah penting untuk berlangsungnya kehidupan bersama. Dengan adanya toleransi kita dapat menghargai dan menghormati perbedaan. Selain itu toleransi dapat mempererat silaturahmi antar sesama. Bahkan toleransi juga dapat memberikan dampak yang positif dan manfaat yang besar untuk kehidupan kita didunia ini.

Kita tahu bahwa Indonesia sedang mengalami kekurangan. Kekurangan kesadaran untuk saling bekerjasama, kekurangan kesadaran bahwa “saat ini” adalah hasil kerja dari “masa lalu” yang menjunjung tinggi kebersamaan, kekurangan kesadaran bahwa nilai toleransi adalah hal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan di dunia ini.
Kita sebagai generasi muda, kita juga sebagai masyarakat Indonesia, harus sadar betul akan nilai Pancasila dan dapat menerapkannya dikehidupan kita saat ini. Kita harus dapat memerangi apa yang menjadi “dalang” permasalahan di Negara kita ini. Kita harus cerdas dan berpola hidup intelektual dalam bermasyarakat jika ingin Indonesia tetap damai dan menjunjung tinggi nilai toleransi.


Jika kita tetap menanamkan sikap egois dan individualisme, maka kita akan berada ditengah-tengah kehidupan yang sangat rentan dengan permasalahan, pertikaian, dan kita dibayang-bayangi pertanyaan “Kemanakah Perginya Toleransi?”.


Demikian pengetahuan yang dapat saya bagikan,jika ada kata atau kutipan yang sama, saya mohon maaf. Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Kalimat Majemuk (Tugas 4)

Kata : Kendaraan Pribadi (Sepeda,Sepeda Motor,Mobil) A.Kalimat Majemuk Setara 1. Majemuk Setara Sejalan *Banyak orang mengendarai sepeda motor dan mobil ketika  mereka berangkat bekerja. 2.Majemuk Setara Berlawanan *Robby memiliki mobil baru berwarna hijau sedangkan   Anni memiliki mobil berwarna merah. 3.Majemuk Setara Sebab *Merk sepeda motor Variow lebih diminati banyak orang, sebab model dan warnanya yang bervariasi. 4.Majemuk Setara Akibat *Kendaraan pribadi lebih banyak digunakan oleh warga Jakarta saat bepergian kemana saja, akibatnya  Jakarta masuk dalam salah satu kota paling macet didunia. B.Kalimat Majemuk Bertingkat 1.Majemuk Bertingkat Waktu *Pada zaman dahulu kendaraan pribadi jarang kita jumpai,  ketika  orang-orang masih menyukai berjalan kaki. 2.Majemuk Bertingkat Syarat *Kamu dapat membeli mobil yang kamu suka jika  kamu rajin bekerja dan rajin menabung. 3.Majemuk Bertingkat Tujuan *Annisa rajin menabung agar  dia dapat membeli sepeda

Analisis Cerpen (Tugas 2)

Pelajaran mengarang sudah dimulai. Kalian punya waktu 60 menit”, ujar Ibu Guru Tati. Anak-anak kelas V menulis dengan kepala hampir menyentuh meja. Ibu Guru Tati menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. Judul pertama “Keluarga Kami yang Berbahagia”. Judul kedua “Liburan ke Rumah Nenek”. Judul ketiga “Ibu”. Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis yang menulis dengan kening berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena kertas. Anak-anak itu sedang tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru Tati. Dari balik kacamatanya yang tebal, Ibu Guru Tati memandang 40 anak yang manis, yang masa depannya masih panjang, yang belum tahu kelak akan mengalami nasib macam apa. Sepuluh menit segera berlalu. Tapi Sandra, 10 Tahun, belum menulis sepatah kata pun di kertasnya. Ia memandang keluar jendela. Ada dahan bergetar ditiup angin kencang. Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas, meninggalkan kenyataan yang sedang bermain di kepalanya. Kenyataan yang terpaksa diingatnya, karena Ibu

KATA & DATA (Tugas 3)

Kata         : Kendaraan pribadi (Sepeda Motor/Mobil). Frasa        : Pejalan kaki semakin berkurang. Hipotesa   : Semakin mudahnya untuk membeli kendaraan, masyarakat sangat malas untuk berjalan                     kaki. Data         : 1.Lembaga kredit kendaraan semakin menjamur.                    2.Perjalanan/Tempat tujuan lebih cepat ditempuh.                    3.Mempersingkat waktu.                    4.Kendaraan pribadi lebih mempermudah pengguna jalan.                    5.Keamanan (Copet kendaraan umum).                    6.Jalanan semakin macet dan polusi udara bertambah. Sumber Data : - Pengguna kendaraan.