Televisi & Konsumerisme (Tugas 6)

"Tanah Surga & Nerakanya"

       "Tanah air kita masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kenyataan yang menyedihkan."

Itulah penggalan puisi oleh Najwa Shihab, diacaranya "Mata Najwa" Rabu (17/5).

Jika ditelisik, penggalan puisi tersebut benar adanya jika Negara kita sedang dilanda kesedihan dan jauh dari kata sempurna. Bagaimana tidak, sistem hukum yang tumpul ke atas tajam kebawah merupakan kejadian nyata yang terjadi di Negara ini, keadilan yang jauh dari arti adil, hak asasi manusia yang tidak ditegakkan, bahkan korupsi yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Bukan hal baru Indonesia seperti ini, sejak era pemerintahan orde baru Indonesia sangat jauh dari kata sempurna. Mungkin hanya orang-orang tertentu yang dapat merasakan "Kesempurnaan" Negara kita yang dikenal "Tanah Surga" ini.

Banyak kejadian yang dapat kita lihat dari Negara kita ini, mafia hukum dapat seenaknya membayar penegak hukum agar dia bebas dari segala macam permasalahannya, manusia-manusia serakah dapat seenaknya memakan semua hak yang seharusnya dibagi-bagi hanya dengan jabatan yang dimiliki, bahkan para petinggi dapat seenaknya menggunakan uang rakyat hanya dengan mengelabuhi mereka dengan kata-kata yang dirangkai. Kejujuran merupakan hal utama yang paling minim dimiliki oleh orang-orang di Negara ini. Jika kejujuran memang ada dan ditegakkan tidak mungkin Indonesia menjadi sebobrok ini.

     "Mata Najwa" merupakan program talkshow unggulan Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior, Najwa Shihab. Talkshow ini ditayangkan setiap hari Rabu pukul 20.05 WIB hingga 21.30 WIB. Bukan hal baru jika acara ini banyak mengangkat tema permasalahan yang ada di Indonesia dan yang paling khas dari acara ini adalah membahas tentang dunia politik di Indonesia. Dari setiap acara yang ditayangkan, Najwa Shihab selalu dapat membuat penonton larut dalam topik yang dibawakan, bahkan penonton dapat mengetahui sebenarnya apa yang Indonesia alami.Jika para penonton mengetahui dan memahami apa permasalahan yang dialami Indonesia, acara ini dapat sangat membantu agar warga Indonesia sendiri sadar akan hal apa yang harus dilakukan. Warga Indonesia juga dapat bekerja sama bahkan merubah pola pikir mereka menjadi lebih baik dan lebih maju lagi.

     Jika memang keadilan jauh dari arti adil, hak asasi manusia yang tidak ditegakkan, bahkan korupsi yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Itu semua adalah masalah yang berawal dari ketidakjujuran. Bukan tentang jabatan, kata-kata, maupun keserakahan, namun ini semua hanya karena ketidakjujuran. Masalah ini membuat terciptanya ketidakharmonisan dalam Negara ini, hanya para petinggi, pejabat, bahkan orang-orang tertentu yang dapat menikmati makan enak di restauran, menaiki mobil mewah berharga ratusan juta, bahkan merasakan kenyamanan karena mereka didampingi oleh bodyguard yang melindungi mereka. Lalu bagaimana dengan nasib rakyat biasa bahkan orang-orang yang hanya menjadi "babu" di Negara yang disebut "Tanah Surga" ini? Makan seadanya, jalan kaki adalah transportasi, bahkan keamanan dan hak asasi mereka yang rawan direbut oleh manusia-manusia tanpa hati nurani tersebut.

     Maka, dari sekian banyak contoh dan kejadian yang Indonesia alami ini, "Tanah Surga" hanyalah mereka-mereka (pejabat, para petinggi dan mereka yang bisa mengelabuhi) yang dapat menikmati sementara "Neraka" adalah mereka-mereka (rakyat jelata) yang menempatinya, kita harus dapat berkaca dan sadar kita adalah generasi penerus yang tak boleh terlena yang seakan-akan Indonesia ini sudah sempurna. Kita butuh kejujuran, butuh kerja keras bahkan keberanian untuk meneriakkan kebenaran.

     Indonesia-ku, tetaplah Jaya, tetaplah Merdeka, Engkau masih punya anak-anak Bangsa yang masih punya etika bahkan cita-cita yang mulia.